Sebelum Panik Ketahui Sesungguhnya, flu babi Afrika tidak beresiko untuk manusia, kok. Virus pemicu penyakit ini cuman serang babi. Konsumsi daging babi yang diserang virus ini tidak mengakibatkan masalah kesehatan pada manusia.

Berdasar tingkat keparahan tanda-tandanya, flu babi Afrika dipisah jadi dua tipe, yakni: Sebelum Panik Ketahui

Kronis
Babi akan raib selera makan, demam, kurang kuat, lemas, dan alami perdarahan dalam kulit telinga, perut, dan kaki. Disamping itu, hewan berkaki empat ini dapat alami diare, muntah, keguguran, dan kematian dalam kurun waktu kurang dari 20 hari. Sebelum Panik Ketahui

Subakut dan akut
Pada tipe flu babi ini, tanda-tanda yang tampil pada babi lebih enteng, dan resiko meninggalnya lebih rendah, yakni seputar 30-70 %.
Dapatkah Flu Babi Afrika Dihilangkan?
Sekarang ini, masih tidak ada vaksin yang dapat mencegah virus flu babi Afrika. Salah satu langkah untuk turunkan resiko babi ternak terjangkit virus ini dengan biosecurity atau keamanan biologi, yakni dijauhkan dari sumber virus.
Disamping itu, penting untuk pastikan jika pakan ternak, lingkungan, dan semua perlengkapan yang dipakai untuk memiara babi tidak tercemar oleh virus ini.
Walau konsumsi daging babi yang sudah terkena virus flu babi Afrika tidak mengakibatkan masalah kesehatan pada manusia, daging babi bisa memiliki kandungan bakteri, parasit, atau virus yang lain. Oleh karenanya, olah daging sampai masak saat sebelum mengkonsumsinya dan yakinkan daging babi tidak tercemar kuman penyakit.
Belakangan ini banyak kabar berita mengenai flu babi Afrika. Masalahnya virus ini dipandang benar-benar beresiko untuk manusia. Benarkah begitu?
Flu babi Afrika tidak sama dengan flu babi. Flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) ialah virus
yang serang hewan babi, baik babi rimba yang liar atau babi lokal di peternakan. Flu ini berawal dari virus family Asfarviridae.