Gangguan Seksual Ekshibisionisme Ekshibisionisme adalah sisi dari masalah seksual parafilia. Parafilia ialah dorongan, nafsu, fantasi, atau sikap seksual yang menyelimpang dengan menyertakan object, rutinitas, atau keadaan yang untuk orang biasanya tidak memunculkan nafsu seksual.

Seorang akan didiagnosa mempunyai masalah seksual ekshibisionisme jika sikap ini telah berjalan sepanjang minimum enam bulan dan memunculkan kesengsaraan, masalah, atau rugi, baik untuk diri pasien sendiri atau seseorang. Gangguan Seksual Ekshibisionisme

Apa Pemicu Masalah Seksual Ekshibisionisme?
Pemicu masalah seksual ekshibisionisme belum tahu dengan cara tepat. Tetapi, faktor-faktor diperhitungkan bisa mengakibatkan atau tingkatkan resiko seorang alami masalah ini. Meskipun begitu, beberapa faktor itu masih dipermasalahkan dan perlu ditelaah selanjutnya. Gangguan Seksual Ekshibisionisme

Sedikit pasien masalah seksual ekshibisionisme yang memeriksakannya ke psikolog atau psikiater. Mereka condong sembunyikan masalah yang dipunyainya sebab menganggap bersalah, malu, atau mempunyai permasalahan keuangan dan hukum.

Walau sebenarnya, pasien masalah ini disarankan untuk selekasnya memperoleh pengatasan, baik secara klinis atau psikis. Ini perlu dikerjakan saat sebelum dia mencelakakan diri kita dan seseorang, atau bahkan juga bertindak kriminil.
Therapy ekshibisionisme dikerjakan oleh psikolog dengan opsi sistem yang beragam, sama tingkat keparahan masalah yang dirasakan pasien. Beberapa sistem therapy yang bisa dikerjakan ialah:
Psikoterapi
Lewat psikoterapi, pasien akan jalani sesion konseling pribadi atau barisan. Beberapa tema dalam konseling itu memiliki sifat detil, seperti tema pernikahan atau keluarga. Psikoterapi diinginkan bisa menolong pasien untuk membenahi sikap dan kekuatan berhubungan secara sosial.
Therapy obat
Tipe obat yang diberi bisa berbentuk penekan hormon, antidepresi, atau pengatur mood. Beberapa obat ini biasanya bekerja dengan kurangi dorongan seksual, hingga sikap seksual yang menyelimpang juga bisa didesak.
Therapy untuk masalah ekshibisionisme memiliki sifat periode panjang dan kesuksesan therapy bergantung pada setiap pribadi. Jika pasien mempunyai kemauan untuk pulih dan jadi individu yang lebih bagus, karena itu kesempatan kesuksesan therapy akan semakin besar.
Masalah seksual ekshibisionisme dapat berpengaruh pada kehidupan individu, sosial, dan pekerjaan, sampai resiko hukum. Meskipun pasien ekshibisionisme tidak mempunyai tujuan untuk berkontak fisik selanjutnya dengan koban, tapi ini jangan dipandang remeh sebab bisa memunculkan ketakutan atau trauma psikis pada korban, khususnya beberapa anak.